Dia punya wawasan luas, punya
kearifan. Dia dianggap sahabat orang Indonesia dari semua golongan, dari yang
kiri hingga kanan. Dari agama apa pun semua sayang Anwar. Orang Indonesia punya
kecenderungan kalau ada orang teraniaya, akan dibela. Bukan begitu kan?
Hal itu juga terjadi pada Anwar
Ibrahim. Justru jika Malaysia menganiaya Anwar dengan cara tidak pantas.
Layakkah tokoh seperti Anwar dituduh melakukan sodomi, kemudian dipenjara enam
tahun dan dipukuli di penjara. Ali
Sadikin saja tidak pernah dituduh sodomi oleh Pak Harto, lebih sopan caranya.
Demikian juga Ali Sadikin, tetap hormat kepada Soeharto dengan perbedaan
pendapat yang ada.
Juga dengan pimpinan Masyumi yang
dipenjara Bung Karno. Itu tidak sampai pada permusuhan. Demikian juga dengan
Bung Hatta ketika berbeda pendapat dan mengundurkan diri. Namun mereka tetap
bersahabat. Bahkan ketika Bung Karno sakit, Hatta datang menjenguk pertama.
Dari situ ada kejelasan dalam
berpolitik. Memang ada perbedaan, kadang permusuhan, tapi tidak sampai tokohnya
dituduh sodomi. Apalagi tuduhannya tidak terbukti, sekarang tuduhan kedua masih
sama dan itu tidak terbukti di pengadilan. Itu artinya tuduhan tidak kreatif
dalam menekan lawan politik. Dalam pandangan orang Indonesia, itu nista dalam
politik. Politik rendah tidak beradab.
(Adi Sasono, mantan Menteri
Republik Indonesia)
No comments:
Post a Comment